Timer adalah sebuah perintah penghitungan waktu sehingga dengan adanya perintah timer tersebut kita dapat menunda waktu, membatasi durasi atau memberi jeda operasi suatu proses. Timer palsu merk Omron banyak sekali beredar dipasaran, jadi sebaiknya Anda membelinya dari Distributor resmi atau agen/dealer resmi Omron.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh paling mudah untuk melihat kerja timer adalah pada lampu lalu lintas. Setiap set lampu lalu lintas memiliki 3 lampu utama yaitu Merah, Kuning dan Hijau. Ke tiga lampu tersebut menyala secara bergantian dengan durasi waktu tertentu. Hal ini berarti ada sebuah sistem kontrol/kendali yang membuat mereka menyala sebagai contoh seperti ini, Merah menyala sekian detik, kemudian Merah mati dan Kuning menyala sekian detik, kemudian kuning mati dan Hijau menyala sekian detik.
<<Gambar 1. Diagram Waktu Timer>>
Gambar di atas adalah diagram waktu sebuah timer. Timer memiliki fungsi utama menyambung atau memutus kontak seperti hal nya relay, ada pun perbedaan mendasarnya daripada relay adalah timer tidak melakukan penyaklaran sesaat setelah diberi perintah, melainkan menunggu beberapa waktu. Waktu ini yang sering disebut dengan pengaturan Timer (Set value).
<<Gambar 2. Pengaturan Instruksi Timer pada PLC Omron>>
Sebagai contoh Programmable logic controller / PLC Omron tipe CP1E CPU E20, yaitu contoh spec PLC terendah dengan asumsi pemanfaatan yang paling sederhana. Untuk spec yang lebih tinggi moleh jadi memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap. Tipe PLC ini memiliki 256 register Timer mulai dari 000-255. Jumlah yang cukup untuk digunakan dalam pemrograman sistem sederhana.
Berdasarkan basis waktunya, timer pada PLC Omron memiliki TIM dan TIMH. Secara rinci anda dapat membuka panduannya melalui Help – Intruction Reference – [Pilih tipe PLC].
<<Gambar 3. Timer TIM dan TIMH>>
TIM dan TIMH menggunakan Set Value bilangan BCD 4 digit, sehingga range yang dapat digunakan adalah antara 0000 – 9999. Setiap nilai Set value yang diberikan pada pengaturan timer akan dikalikan dengan sebuah basis waktu. Untuk TIM basis waktu yang dimiliki adalah 100ms atau 0.1 s, sehingga apabila set value diisi #300, maka waktu tunda aktual adalah 30s. sedangkan TIMH basis waktunya adalah 10ms atau 0.01 s, jika set value diisi #30, maka waktu tunda aktual adalah 3s.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Timer dalam pemrograman PLC :
1. Timer dipakai sebagai Penunda waktu On
Sebagai contoh, terdapat 1 Push Button untuk mengaktifkan lampu dimana lampu akan menyala 5 detik setelah Push Button ditekan. Contoh Programnya adalah sebaai berikut :
Sebagai contoh, sebuah mesin akan berhenti beroperasi 10 detik setelah Tombol Off ditekan. Contoh Programnya adalah sebagai berikut:
<<Gambar 5. Penerapan Timer sebagai penunda waktu mati>>
3. Timer dipakai pada Lampu Berkedip
Pada pembuatan program lampu berkedip diperlukan dua (2) buah Timer. Timer pertama berfungsi sebagai mengatur lama waktu menyala, sedangkan timer ke dua sebagai pengatur lama waktu mati.
<<Gambar 6. Kedip 1>>
Pada gambar di atas dapat diperhatikan bahwa Kontak NC Timer 7 memberi supply pada Timer 6 untuk mulai menghitung waktu. Perhatikan baris paling bawah, Kontak NC Timer 6 sudah menyalakan Lampu.
Begitu mencapai setting waktunya, Timer 6 akan aktif sehingga Kontak NC yang memberi supply lampu akan terbuka. Pada saat yang sama Kontak NO Timer 6 memberi supply pada Timer 7.
Saat Timer 7 mencapai setting waktunya, makan Kontak NC Timer 7 akan membuka sehingga Timer 6 akan mati, dan program mengulang proses tersebut dari awal.
Demikian pembahasan mengenai Timer dan beberapa penerapan sederhananya dalam pemrogramman PLC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar