Artikel ini membahas tentang Sensor 2 kabel sebagai alternatif Sensor 3 kabel terutama kaitannya sebagai perangkat Input pada PLC Omron. Sensor 3 kabel lebih umum digunakan pada Otomasi Industri. Sensor dengan 3 kabel terdiri atas 2 kabel sebagai sumber yaitu Positive (Brown) dan Negative (Blue) dan 1 kabel Signal (Black). Gambar 1 adalah contoh Sensor Proximity dengan 3 kabel.
Gambar 1. Sensor Proximity 3 Kabel
Sensor 3 kabel mengenal tipe PNP dan NPN, sehingga satu tipe hanya akan cocok untuk Modul Input tertentu, sensor NPN untuk Modul Input Sourcing dan sensor PNP untuk Modul Input Sinking. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sensor 3 kabel :
Kelebihan Sensor 3 Kabel
- Sangat umum, banyak tersedia di pasaran
- Mudah dilalukan pengujian, dapat langsung disambungkan pada catu daya tanpa beban.
- Kadang tersedia dalam 4 kabel, yaitu 2 kabel signal, NO dan NC
Kekurangan Sensor 3 Kabel
- Mengharuskan kesesuaian tipe NPN atau PNP terhadap modul input yang akan disambung
- Memerlukan lebih banyak kabel penghubung.
Sensor 2 Kabel pada PLC
Selain memiliki 3 kabel, beberapa jenis sensor juga ada yang memiliki 2 kabel yaitu hanya Brown dan Blue. Dalam penyambungannya, sensor 2 kabel tersebut dihubungkan secara seri dari catu daya ke Modul Input. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sensor 2 kabel:
Kelebihan Sensor 3 Kabel
- Dapat disambungkan pada Modul Input apa pun baik Sourcing maupun Sinking.
- Memerlukan lebih sedikit kabel
Kekurangan Sensor 3 Kabel
- Lebih memungkinkan terjadi drop tegangan
- Lebih sulit dilakukan pengujian karena memerlukan beban sebelum disambungkan pada catu daya.
- Tidak banyak pilihan model atau tipe
Saat menggunakan Modul Input Sinking (common negative), Brown dapat dihubungkan dengan positive catu daya, sedangkan Blue pada terminal pin modul input PLC (Load). Sebaliknya saat menggunakan Modul Input Sourcing (common positive), Blue akan dihubungkan dengan negative sumber tegangan, Brown sedangkan pada terminal pin modul input PLC (Load). Penyambungan sensor 2 kabel pada modul input PLC ditunjukkan pada Gambar 2.
Reed Switch
Reed switch adalah salah satu contoh sensor dengan 2 kabel, yaitu sakelar yang akan aktiv saat berada di sekitar medan magnet. Sensor ini memiliki komponen utama berupa lembaran daun tembaga sebagai sakelar yang sensitive terhadap medan magnet dengan 2 kaki, Brown dan Blue. Saat terpengaruh oleh medan magnet, daun reed switch akan tersambung sehingga mampu menghantarkan arus dari kaki Brown ke kaki Blue. Reed Switch banyak dipakai sebagai indicator batas depan dan batas belakang pada silinder pneumatic. Penyambungan Reed switch pada PLC memiliki cara yang serupa dengan sensor 2 kabel, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Jika kita perhatikan gambar di atas, kita dapat melihat reed switch memiliki 2 jenis hambatan, yaitu hambatan rangkaian modul input PLC (R Load) dan hambatan pada rangkaian internal sensor (r).
Kesalahan biasanya terjadi saat hendak melakukan pengujian. Jangan pernah menyambungkan 2 kaki sensor 2 kabel atau reed switch langsung ke sumber tegangan 24 V tanpa melalui beban (modul input). Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada sensor karena arus yang berlebihan mengalir pada rangkaian internal sensor. Penyambungan yang benar akan menghasilkan arus (I1) senilai 24V/(R Load+r),
sedangkan penyambungan seperti pada di bawah ini menghasilkan arus (I2) sebesar 24V/r. Dengan r cukup kecil, maka arus I2 akan naik secara signifikan dibanding I1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar