Kontak Kami

KONTAK KAMI : Telpon : 02126071413 Hp/WhatsApp : 081212269831 Perwakilan Jakarta : Gedung LTC Glodok Lantai 1 Blok C30 No.31 Jl.Hayam Wuruk No.127 Jakarta , Indonesia
Tampilkan postingan dengan label plc. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label plc. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Mei 2023

Scada, DCS, PLC, Mana yang Paling Bagus?



Scada, DCS, PLC merupakan tiga jenis control system yang biasa digunakan dalam sebuah sistem otomasi. Ketiganya sama-sama punya kelebihan, kekurangan, serta kegunaan spesifik untuk medan dan kondisi geografi tertentu.

Menggunakan control system yang tepat untuk sistem otomasi industri dapat meningkatkan uptime dan produktivitas dari industri tersebut. Oleh karena itu, mari kita bahas ketiga jenis control system dalam artikel kali ini.

Point dalam Artikel ini:

  • Sistem Scada merupakan jenis sistem kontrol berbasis data oriented
  • Distributed control system merupakan sistem kontrol berbasis sensor oriented
  • Programmable logic board merupakan sistem kontrol dengan basis object oriented

Sekilas Tentang SCADA

Scada atau Sistem Scada merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. Dari namanya saja kita sudah dapat menebak bahwa sistem ini bergantung pada penerimaan data dalam beroperasi.

Sistem Scada merupakan salah satu sistem kontrol pertama yang digunakan dalam industrial automation system.

Hingga saat ini pun masih banyak perusahaan, manufaktur, warehousing, dan industri di berbagai bidang yang menggunakan sistem otomasi dengan Scada sebagai kontrolnya.

Secara garis besar, Scada bekerja dengan cara mengumpulkan data secara real time dan menganalisa menggunakan sistem komputer dengan bantuan sensor di lapangan. Kemudian system ini melakukan monitoring dan control operation pada plant, equipment, atau sistem otomasi apapun tempat Scada diaplikasikan.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Scada

Sistem Secara bukanlah kontrol sistem yang sempurna, karena setiap sistem pasti punya kelebihan serta error yang bisa terjadi.

Namun dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan system ini, Anda bisa mengestimasikan apakah sistem Scada cocok untuk industri yang Anda jalani atau tidak.

Beberapa keunggulan utama dari Scada sendiri adalah;

  • Scalable dan flexible untuk penambahan additional resources
  • Dapat digunakan dalam bidang industrial automation yang sangat luas, mulai dari military industrialwater management system, hingga oil and gas industry
  • Human machine interface (HMI) pada sistem Scada dapat terhubung dengan seluruh sensor dari berbagai area, sehingga monitoring bisa dilakukan di satu tempat saja
  • Presentasi data dapat dilakukan dalam berbagai format, display, dan tampilan berdasarkan kebutuhan
  • Dengan protokol yang lebih kompleks, Scada dapat dimonitor melalui dari semua tempat, bukan hanya local site
  • Dapat mengirimkan respon dengan cepat

Sedangkan kekurangan dari sistem inia dalah:

  • Biaya pemasangan lebih besar
  • System yang lebih kompleks memaksa engineering untuk mendapatkan pelatihan khusus agar dapat mengoperasikannya dengan maksimal
  • Sistem Scada hanya dapat dipasang dengan hardware dan software khusus

Jadi system Scada lebih cocok untuk tipe industri skala besar dengan satu centralized controller atau control room dalam satu tempat. Kecuali jika Anda ingin membayar lebih untuk memprogram Scada agar dapat bisa dimonitor selain dari local site.

Sekilas Tentang DCS

DCS (Distributed Control System) juga merupakan salah satu kontrol sistem yang sering digunakan dalam industrial automation. Perbedaan utama antara Scada, DCS, dan PLC adalah DCS tersebar ke seluruh area sistem melalui field controller.

Sistem DCS tetap memiliki satu control room utama yang dioperasikan oleh process engineer. Hanya saja sistem ini bukan bertipe centralized yang hanya dapat dimonitor dari satu tempat saja.

Kelebihan dan Kekurangan DCS

Berdasarkan situs Engineers Comunity, sistem kontrol dari DCS memiliki kelebihan seperti berikut.

  • Scalable, dapat ditambahkan komponen apapun yang sebelumnya belum dipasangkan pada instalasi pertama kali
  • Dapat dikontrol melalui dynamic graphic, sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh operator
  • Mengurangi persentase terjadinya human error dengan cara logging data
  • DCS akan memberi laporan dari setiap komponen, sensor, dan field controlleryang tersebar di semua industrial area
  • DCS dapat dimonitor melalui central control serta field control, sehingga meningkatkan fleksibilitas 

Sedangkan kekurangan dari workflow sistem DCS adalah:

  • Masalah dalam satu field controller dapat mempengaruhi semua loop, sebab semua controller saling terhubung
  • DCS mempresentasikan informasi melalui CRT, sehingga operator minimal harus bisa membaca dan memahami informasi tersebut

Jadi, sistem DCS lebih cocok digunakan untuk tipe industrial automation yang luas namun terbagi menjadi sektor-sektor tertentu, misalnya industri agrikultur, industri chemical and biochemical, power plant, dan masih banyak lagi.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan antara Scada dan DCS dari segi sumber daya manusia adalah, Scada tidak membutuhkan engineer dengan skill advance untuk memonitor process control di local site.

Sehingga kebanyakan fresh graduate engineer pun sudah mampu mengoperasikan dan memonitor sistem tersebut.

Sedangkan DCS, dimana tampilan HMI -nya membutuhkan skill lebih tinggi untuk dipahami, maka engineer untuk mengoperasikan sistem ini pun membutuhkan pengalaman dan skill lebih banyak.

Sekilas Tentang PLC


Yang terakhir adalah PLC alias Programmable Logic Controller. Bisa dibilang, sistem kontrol satu ini adalah yang paling banyak diproduksi secara masif di dunia. Sehingga harganya sudah pasti jadi lebih murah.

Namun dalam memanage sebuah industri, harga bukan satu-satunya hal yang harus diperhatikan. Sistem kontrol murah yang tidak dapat menuntaskan perintah dan proses dalam sistem otomasi tentu malah akan membawa perusahaan tersebut ke jurang kerugian.

Kelebihan dan Kekurangan PLC

Sama seperti DCS, PLC juga punya kelebihan maupun kekurangan.

Dikutip dari situs Delta Electronic India, berikut ini adalah beberapa kelebihan dari penggunaan PLC.

  • Fleksibel dari segi kegunaan, sebab tiap logic controller bisa diganti programnya berdasarkan kebutuhan pada masa produksi
  • Proses dan biaya maintenance yang lebih rendah, cepat, dan tidak membutuhkan engineer senior
  • Programmable logic controller memiliki fitur simulasi, dimana Anda dapat melihat dulu bagaimana PLC akan bekerja di lapangan sebelum memulai instalasi secara langsung
  • Cost and availability effective, sebab PLC mudah ditemukan, tersedia dalam jumlah banyak, serta harganya sangat terjangkau dibandingkan dua sistem kontrol lainnya
  • Proses instalasi dan troubleshooting lebih cepat

Sedangkan kekurangan dari PLC adalah:

  • Time consuming, sebab seluruh operasi akan dilakukan satu per satu karena keterbatasan PLC yang hanya bisa menjalankan satu program
  • PLC bukanlah tipe sistem dengan high speed implementation, sehingga kurang cocok untuk sistem otomasi yang membutuhkan eksekusi dengan kecepatan dan tingkat presisi tinggi
  • PLC tidak dapat menyelesaikan perintah yang terlalu kompleks karena keterbatasan kemampuan dari sistem ini

Jadi jika ingin disimpulkan, PLC lebih cocok untuk sistem otomasi dalam industri skala kecil dengan perintah-perintah yang lebih sederhana.

Murahnya biaya pemasangan, maintenance, dan troubleshooting sistem ini juga membuat para pelaku industri yang baru mulai tidak terbebani dengan biaya instalasi sistem kontrol yang terlalu mahal.

----

Jadi diantara PLC, Scada, dan DCS, manakah sistem kontrol yang paling cocok untuk industri Anda? Jika masih bingung, jangan segan untuk menghubungi Laskar Otomasi melalui WA yang tertera di situs resmi kami agar mendapatkan saran sekaligus suplai untuk instalasi ketiga sistem ini dengan cepat dan murah

Rabu, 27 April 2016

Bagian-bagian pada PLC



Pada kenyataannya PLC merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :


Adapun Penjelasan dari komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai Berikut :

1. Central Processing Unit (CPU) 
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC.
CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Console, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem

2. Memori 
Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi flash memory.

Dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang. Selain itu pada flash memory juga terdapat EPROM yang dapat dihapus berulang-ulang.

Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.

PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.

3. Catu Daya PLC 
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.

Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

4. Rangkaian Input PLC 
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada kemampuan PLC dalam membaca sinyal dari berbagai piranti input, contoh sensor. Untuk mendeteksi suatu proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap kondisi. Sinyal input dapat berupa logika 0 dan 1 (ON dan OFF) ataupun analog.

Pada Jalur Input terdapat rangkaian antarmuka yang terhubung dengan CPU. Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama. Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU


Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama.

Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU.

Rangkaian ini disebut dengan rangkaian Opto-Isolator yang artinya tidak ada hubungan kabel dengan dunia luar. Cara kerjanya yaitu ketika bagian input memperoleh sinyal, maka akan mengakibatkan LED menjadi ON sehingga photo-transistor menerima cahaya dan akan menghantarkan arus ON sehingga tegangannya drop di bawah 1 Volt. Hal ini akan menyebabkan CPU membaca logika 0. Begitu juga sebaliknya.

5. Rangkaian output PLC 
Suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak memiliki jalur output. Output sistem ini dapat berupa analog maupun digital. output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan output digital digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan jalur, misalnya piranti output yang sering dipakai dalam PLC adalah motor, relai, selenoid, lampu, dan speaker.

Seperti pada rangkaian input PLC, pada bagian output PLC juga dibutuhkan suatu antarmuka yang digunakan untuk melindungi CPU dari peralatan eksternal. Antarmuka output PLC sama dengan antarmuka input PLC.

6. Penambahan I/O PLC 
Setiap PLC pasti memiliki jumlah I/O yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan tipe PLC. Namun dalam Aplikasi seringkali I/O yang ada pada PLC tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah I/O yang tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan dengan expansin Unit.

Perbandingan PLC dengan MicroControler



PLC dan mikrokontroler keduanya adalah kontroler berbasis mikroprosesor. Keduanya memiliki arsitektur yang sama dengan arsitektur komputer, Perbedaanya terletak dalam cara pemrograman, dimana PLC menggunakan ladder dalam memprogramnya, sedangkan mikrokontroler memiliki lebih banyak cara pemrograman mulai dari Assembly, Basic, C.

Dari segi harga mikrokontroler memiliki harga yang jauh relatif murah sedangkan PLC harganya sangat tinggi. Dari segi penggunaan Mikrokontroler biasa digunakan dalam instrumen-instrumen elektronik yang memiliki sistem tidak terlalu besar, sedangkan PLC biasa digunakan di lingkungan industri karena kehandalannya dan kemudahan pengkabelannya. Namun ini tidak serta merta membuat mikrokontroler tidak bisa digunakan di industri, nyatanya jika anda memiliki pengetahuan yang cukup mahir dibidang elektronika dan programming embedded, anda akan bisa membuat sistem pengendali dan mereduksi penggunaan PLC dengan mikrokontroler. Hasilnya, tentu anda akan mendapatkan biaya yang relatif ekonomis. Pada jalan tengah, anda bisa mencampurkan kendali PLC dengan mikrokontroler pada suatu sistem di industri untuk mendapatkan hasil yang baik dan lebih ekonomis.

Jenis PLC

Ada banyak merek PLC, sebagaimana mikrokontroler yang memiliki banyak merek mulai dari ATMEL, PIC, dan lain lain. PLC yang paling sering digunakan adalah merek Omron, Mitsubishi, Panasonic, Siemens, Schneider. Semuanya menggunakan ladder dalam pemrogramannya, namun ada beberapa konvensi berbeda yang perlu diperhatikan untuk masing – masing merek PLC.

Belajar PLC.

Belajar PLC lebih mudah ketimbang anda mempelajari mikrokontroler karena PLC menggunakan diagram ladder dalam pemrogramannya namun yang menjadi masalah adalah harga PLC yang mahal. Banyak lembaga kursus yang menawarkan pelatihan PLC, namun harganya sangat mahal, sehingga tidak semua beruntung untuk mencoba melakukan pemrograman dengan PLC langsung. Namun jangan khawatir, karena kini telah ada program-programsimulator PLC yang bisa anda gunakan untuk belajar melakukan pemrograman PLC.

Rabu, 01 April 2015

PLC, Inverter , HMI

Automation Jaya adalah Usaha Dagang yang Menjual PLC Omron, Inverter Omron, HMI Omron, HMI Weintek & PLC Mitsubishi, Usaha ini bergerak di bidang Electrical yang berkonsentrasi pada bidang Automation dan Industrial Supply Produk lainnya.

Produk utama kami adalah sbb: 

1. - CJ1/ CJ2 SERIES : 

CJ1M-CPU11
CJ1M-CPU12
CJ1M-CPU13
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU22
CJ1M-CP U23
CJ1W-AD041-V1
CJ1W-AD081-V1
CJ1W-CLK23
CJ1W-DA041
CJ1W-DA08C
CJ1W-DA08V
CJ1W-DRM21
CJ1W-IC101
CJ1W-ID211
CJ1W-ID231
CJ1W-ID232
CJ1W-ID261
CJ1W-II101 
CJ1W-MAD42
CJ1W-NC413
CJ1W-OC211
CJ1W-OD211
CJ1W-OD212
CJ1W-OD231
CJ1W-OD23 2
CJ1W-PA202
CJ1W-PA205R
CJ1W-PD025
CJ1W-SCU21-V1
CJ1W-SCU41-V1
CJ1W-CLK23
C J1W-TC101
C500-CE404
CJ1W-TER01
CJ2M-MD211
CJ2M-CPU11
CJ2M-CPU12
CJ2M-CPU13
CJ2M-CPU31

2. - CPM1 / CPM2 / CQM Series
CPM1A-20CDRA-V1
CPM1A-30CDRA-V1
CPM1A-40CDRA-V1
CPM2A-BAT01
CPM2AH-20 C DRA
CPM2AH-30CDRA
CPM2AH-40CDRA
CPM2AH-60CDRA
CPM2A-BAT01
CQM1H-CPU21
CQM1H- CPU51
CQM1-CIF02
CQM1-DA021
CQM1-ID212
CQM1-ID213
CQM1-OC222
CQM1-OD212
CQM1 -OD212
CQM1-IPS01
CQM1-PA203
CQM1-PA206
CS1W-CN313
CS1W-CN114
CS1W-CN226
CS1 W-CN713
DRT2-ID16
DRT2-OD16
DRT2-ID16TA
DRT2-OD16TA

3. - CP1E SERIES : 
CP1E-E20DRA
CP1E-E30DRA
CP1E-E40DRA
CP1E-E60DRA
CP1E-N20DRA
CP1E-N20DR-D
C P1E-N20DTD
CP1E-N30DRA
CP1E-N30DT-D
CP1E-N40DRA
CP1E-N40DT-A
CP1E-N40DT-D
CP 1E-N60DRA
CP1E-NA20DRA
CP1E-NA20DTD
CP1E-NA20DTD

4. - CP1H SERIES : 
CP1H-XA40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-XA40DT-D
CP1H-X4 0DTD
CP1H-Y20DT-D

5. - CP1L SERIES
CP1L-L20DRA
CP1L-L20DTD
CP1L-L20DTD
CP1L-M30DRA
CP1L-M30DRA
CP1L-M40D RA
CP1L-M40DRA
CP1L-M30DT-D
CP1L-M40DT-D
CP1L-M60DRA
CP1L-M60DRA

6. - EXPANTION UNIT OMRON
CP1W-20EDR1
CP1W-40EDR1
CP1W-40EDT
CP1W-8ED
CP1W-8ER
CP1W-8ET
CP1W-16E R
CP1W-16ET
CP1W-AD041
CP1W-DA041
CP1W-BAT01
CP1W-CIF01
CP1W-CIF11
CP1W-CIF1 2
CP1W-CIF41
CP1W-CN811
CP1W-DAM01
CP1W-EXT01
CP1W-MAD11
CP1W-MAD11
CP1W-TS0 02
CP1W-TS101
CP1W-TS102

7. - HMI OMRON and WEINTEK READY STOCK
NB5Q-TW00B
NB7W-TW00B
NT31-ST123B-EV3
NT631C-ST153B-EV3
NS8-TV00B-ECV2 
NS10-TV00B-EV2

8. HMI WEINTEK
MT6050I
MT6056I / diganti MT6070ih
MT6070IH
MT6100I
MT8070IH
MT8104XH
MT8121X
MT8150X

9. Inverter Omron
3G3MX2-A4007-Z 0, 75KW
3G3MX2-A4015-Z 1, 5KW
3G3MX2-A4022-Z 2, 2KW
3G3MX2-A4030-Z 3, 0KW
3G3MX2-A4040-Z 4, 0KW
3G3MX2-A4055-Z 5, 5KW
3G3MX2-A4075-Z 7, 5KW
3G3MX2-A4110-Z 11KW

Produk Tambahan nya: 

1. UNIT expantion OMRON , Cabel PLC Omron & Communication Omron

2. PLC Mitsubishi FX1N Seri : 
FX1N-14MR-ES/ UL
FX1N-24MR-ES/ UL
FX1N-40MR-ES/ UL
FX1N-60MR-ES/ UL

3. PLC Mitsubishi FX1S Seri : 
FX1S-14MR-ES/ UL
FX1S-20MR-ES/ UL
FX1S-30MR-ES/ UL

4. PLC Mitsubishi FX2N Seri : 
FX2N-16MR-ES/ UL
FX2N-32MR-ES/ UL
FX2N-48MR-ES/ UL
FX2N-64MR-ES/ UL
FX2N-80MR- ES/ UL
FX2N-128MR-ES/ UL

5. PLC Mitsubishi FX3U Seri : 
FX3U-16MR/ ES-A
FX3U-32MR/ ES-A
FX3U-48MR/ ES-A
FX3U-64MR/ ES-A
FX3U-80MR/ ES-A 
FX3U-128MR/ ES-A

FX3U-16MT/ ES-A
FX3U-32MT/ ES-A
FX3U-48MT/ ES-A
FX3U-64MT/ ES- A
FX3U-80MT/ ES-A
FX3U-128MT/ ES-A

6. PLC Mitsubishi FX3G Seri : 
FX3G-14MR/ ES-A
FX3G-24MR/ ES-A
FX3G-40MR/ ES-A
FX3G-60MR/ ES-A
FX3G-14MT/ ES-A 
FX3G-24MT/ ES-A
FX3G-40MT/ ES-A
FX3G-60MT/ ES-A

7. PLC Mitsubishi Q Seri
8. PLC Mitsubishi A Seri
9. Inverter Mitsubishi FR-A Seri, FR-E Seri , FR-D Seri
10. HMI Proface
11. HMI GOT Mitsubishi
12. Mitsubishi Conector & Mitsubishi Cabel

Untuk Informasi lebih lanjut Hubungi Marketing kami di: 
Email : automation.jaya@ gmail.com
Webste: www.automation-jaya.com
Tlp/ WhatsApp : 081212269831
Tlp : 021-91598769




Senin, 02 Maret 2015

Automation Jaya ,

Automation Jaya adalah Usaha Dagang yang Menjual PLC Omron, Inverter Omron, HMI Omron, HMI Weintek & PLC Mitsubishi, Usaha ini bergerak di bidang Electrical yang berkonsentrasi pada bidang Automation dan Industrial Supply Produk lainnya.

Produk READY STOCK kami adalah sbb: 

1. - CJ1/ CJ2 SERIES : 

CJ1M-CPU11
CJ1M-CPU12
CJ1M-CPU13
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU21
CJ1M-CPU22
CJ1M-CP U23
CJ1W-AD041-V1
CJ1W-AD081-V1
CJ1W-CLK23
CJ1W-DA041
CJ1W-DA08C
CJ1W-DA08V
CJ1W-DRM21
CJ1W-IC101
CJ1W-ID211
CJ1W-ID231
CJ1W-ID232
CJ1W-ID261
CJ1W-II101 
CJ1W-MAD42
CJ1W-NC413
CJ1W-OC211
CJ1W-OD211
CJ1W-OD212
CJ1W-OD231
CJ1W-OD23 2
CJ1W-PA202
CJ1W-PA205R
CJ1W-PD025
CJ1W-SCU21-V1
CJ1W-SCU41-V1
CJ1W-CLK23
C J1W-TC101
C500-CE404
CJ1W-TER01
CJ2M-MD211
CJ2M-CPU11
CJ2M-CPU12
CJ2M-CPU13
CJ2M-CPU31

2. - CPM1 / CPM2 / CQM Series
CPM1A-20CDRA-V1
CPM1A-30CDRA-V1
CPM1A-40CDRA-V1
CPM2A-BAT01
CPM2AH-20 C DRA
CPM2AH-30CDRA
CPM2AH-40CDRA
CPM2AH-60CDRA
CPM2A-BAT01
CQM1H-CPU21
CQM1H- CPU51
CQM1-CIF02
CQM1-DA021
CQM1-ID212
CQM1-ID213
CQM1-OC222
CQM1-OD212
CQM1 -OD212
CQM1-IPS01
CQM1-PA203
CQM1-PA206
CS1W-CN313
CS1W-CN114
CS1W-CN226
CS1 W-CN713
DRT2-ID16
DRT2-OD16
DRT2-ID16TA
DRT2-OD16TA

3. - CP1E SERIES : 
CP1E-E20DRA
CP1E-E30DRA
CP1E-E40DRA
CP1E-E60DRA
CP1E-N20DRA
CP1E-N20DR-D
C P1E-N20DTD
CP1E-N30DRA
CP1E-N30DT-D
CP1E-N40DRA
CP1E-N40DT-A
CP1E-N40DT-D
CP 1E-N60DRA
CP1E-NA20DRA
CP1E-NA20DTD
CP1E-NA20DTD

4. - CP1H SERIES : 
CP1H-XA40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-X40DR-A
CP1H-XA40DT-D
CP1H-X4 0DTD
CP1H-Y20DT-D

5. - CP1L SERIES
CP1L-L20DRA
CP1L-L20DTD
CP1L-L20DTD
CP1L-M30DRA
CP1L-M30DRA
CP1L-M40D RA
CP1L-M40DRA
CP1L-M30DT-D
CP1L-M40DT-D
CP1L-M60DRA
CP1L-M60DRA

6. - EXPANTION UNIT OMRON
CP1W-20EDR1
CP1W-40EDR1
CP1W-40EDT
CP1W-8ED
CP1W-8ER
CP1W-8ET
CP1W-16E R
CP1W-16ET
CP1W-AD041
CP1W-DA041
CP1W-BAT01
CP1W-CIF01
CP1W-CIF11
CP1W-CIF1 2
CP1W-CIF41
CP1W-CN811
CP1W-DAM01
CP1W-EXT01
CP1W-MAD11
CP1W-MAD11
CP1W-TS0 02
CP1W-TS101
CP1W-TS102

7. - HMI OMRON
NB5Q-TW00B
NB7W-TW00B
NT31-ST123B-EV3
NT631C-ST153B-EV3
NS8-TV00B-ECV2 
NS10-TV00B-EV2

8. HMI WEINTEK
MT6050I
MT6056I / diganti MT6070ih
MT6070IH
MT6100I
MT8070IH
MT8104XH
MT8121X
MT8150X

9. Inverter Omron
3G3MX2-A4007-Z 0, 75KW
3G3MX2-A4015-Z 1, 5KW
3G3MX2-A4022-Z 2, 2KW
3G3MX2-A4030-Z 3, 0KW
3G3MX2-A4040-Z 4, 0KW
3G3MX2-A4055-Z 5, 5KW
3G3MX2-A4075-Z 7, 5KW
3G3MX2-A4110-Z 11KW

Produk new : 

1. UNIT expantion OMRON , Cabel PLC Omron & Communication Omron

2. PLC Mitsubishi FX1N Seri : 
FX1N-14MR-ES/ UL
FX1N-24MR-ES/ UL
FX1N-40MR-ES/ UL
FX1N-60MR-ES/ UL

3. PLC Mitsubishi FX1S Seri : 
FX1S-14MR-ES/ UL
FX1S-20MR-ES/ UL
FX1S-30MR-ES/ UL

4. PLC Mitsubishi FX2N Seri : 
FX2N-16MR-ES/ UL
FX2N-32MR-ES/ UL
FX2N-48MR-ES/ UL
FX2N-64MR-ES/ UL
FX2N-80MR- ES/ UL
FX2N-128MR-ES/ UL

5. PLC Mitsubishi FX3U Seri : 
FX3U-16MR/ ES-A
FX3U-32MR/ ES-A
FX3U-48MR/ ES-A
FX3U-64MR/ ES-A
FX3U-80MR/ ES-A 
FX3U-128MR/ ES-A

FX3U-16MT/ ES-A
FX3U-32MT/ ES-A
FX3U-48MT/ ES-A
FX3U-64MT/ ES- A
FX3U-80MT/ ES-A
FX3U-128MT/ ES-A

6. PLC Mitsubishi FX3G Seri : 
FX3G-14MR/ ES-A
FX3G-24MR/ ES-A
FX3G-40MR/ ES-A
FX3G-60MR/ ES-A
FX3G-14MT/ ES-A 
FX3G-24MT/ ES-A
FX3G-40MT/ ES-A
FX3G-60MT/ ES-A

7. PLC Mitsubishi Q Seri
8. PLC Mitsubishi A Seri
9. Inverter Mitsubishi FR-A Seri, FR-E Seri , FR-D Seri
10. HMI Proface
11. HMI GOT Mitsubishi
12. Mitsubishi Conector & Mitsubishi Cabel

Untuk Informasi lebih lanjut Hubungi Marketing kami di: 
Email : automation.jaya@gmail.com
Tlp/ WhatsApp : 081212269831

Kamis, 23 Oktober 2014

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER dan TEKNIK PERANCANGAN SISTEM KONTROL

Hampir tidak dapat disangkal lagi bahwa PLC dewasa ini telah memegang peranan penting
dalam sistem kontrol yang umum terjadi di Industri. Aplikasi PLC ini dapat kita jumpai pada
berbagai industri modern, mulai dari sistem pembangkitan tenaga, Pengecetan mobil, pengeboran, sampai industri pengepakan makanan. 


PENGENALAN PLC DAN DIAGRAM LADDER

Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus
dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain sebagainya. Gambar 1.1 berikut memperlihatkan konsep pengontrolan yang dilakukan oleh sebuah PLC. 








Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tapi pada kenyataannya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja.Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan-perhitungan aritmatika yang relative kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain sebagainya ( Sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual, istilah PLC sering hanya ditulis sebagai PC - Programmable Controller saja)

Dalam bab ini kita akan membahas PLC secara umum dimulai dari sejarah dan perkembangan PLC, prinsip kerja, perbandingan PLC dengan jenis kontroler lainnya dan terakhir yang paling penting adalah materi diagram ladder. Pembahasan mengenai diagram ladder ini akan meliputi diagram ladder elektromekanis serta diagram ladder formmat PLC-nya. Untuk mempercepat pemahaman, beberapa teori yang berkaitan dengan komponen komponen penyusun diagram ini secara khusus akan diberikan dalam contoh-contoh soal yang cukup beragam. Perlu ditekankan disini, contoh soal yang diberikan pada dasarnya tidak ditujukan secara langsung untuk tujuan perancangan, tetapi semata-mata sebagai latihan menganalisis prinsip kerja sistem kontrol dalam bentuk diagram ladder 

PERANGKAT KERAS PLC SERTA PENDUKUNGNYA 
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bab sebelumnya, Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama berikut: Prosesor, Power supply, Memori dan Modul Input/Output. Secara fungsional interaksi antara ke-empat komponen penyusun PLC ini dapat diilustrasikan pada gambar 2.1 berikut:


Dalam hal ini prosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder yang tersimpan pada memori PLC tersebut. Dalam bab ini selain akan dibahas ke-empat komponen diatas secara praktis, kita juga akan meninjau secara sekilas Miniprogramer dan PC sebagai komponen pemrograman PLC. Khusus materi yang berkaitan dengan memori, dalam bab ini kita akan membahasnya secara lebih detail, hal ini dikarenakan pengetahuan memori dan pemetaannya merupakan salah satu dasar yang paling penting dalam memprogram PLC secara benar dan efisien. Walaupun secara umum pemetaan memori PLC relative sama, tapi secara teknis ada beberapa perbedaan (terutama istilah) untuk setiap PLC dari vendor yang berbeda. Pada bagian akhir bab ini kita akan melihat dan membandingkan pemetaan praktis dua buah PLC jenis mikro dengan vendor yang berbeda (Sebagai studi kasus, disini dipilih PLC produk perusahaan OMRON dan PLC produk LG).


KONEKSI PERALATAN DENGAN MODUL INPUT/OUTPUT DISKRET 
PADA PLC

Sistem input/output diskret pada dasarnya merupakan antarmuka yang mengkoneksikan 
central processing unit (CPU) dengan peralatan input/output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini, PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level,arus, tegangan) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan program yang tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang terhubung dengan modul output seperti diperlihatkan kembali pada gambar 3.1 dibawah ini


Secara fisik rangkaian input/output dengan unit CPU tersebut terpisah secara kelistrikan, hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input/output tidak menyebabkan hubung singkat pada unit CPU. Isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian optocoupler. 
Dalam bab ini kita akan membahas jenis-jenis modul input/output diskret yang umum dijumpai pada sebuah PLC, serta bagaimana mengkoneksikan peralatan dengan modul tersebut. Pada bagian terakhir, kita juga akan membahas sensor jenis Transistor (dikenal juga dengan istilah sourching/sinking sensor) dan cara mengkoneksikannya dengan PLC. Pemahaman materi yang dijelaskan pada bab ini sangat penting, mengingat setiap modul input/output ini memiliki keterbatasan dan kelebihan masing-masing, sehingga jika kita akan membeli sebuah PLC, Unit yang kita pilih benar-benar tepat untuk aplikasi yang kita rancang.


KOMPONEN LATCH, TIMER, COUNTER, DAN FUNGSI-FUNGSI 
PENTING PADA PLC 
Seiring dengan bertambahnya kompleksitas proses yang akan dikontrol, maka kebutuhan
akan program yang sifatnya canggih tentunya juga semakin meningkat. Dewasa ini banyak 
proses-proses di industri yang secara praktis membutuhkan program yang mampu mendukung fungsi-fungsi tambahan diluar fungsi relay 



KONSEP LOGIKA 
DAN PERANCANGAN PROGRAM PLC DASAR 

Operasi kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri pada dasarnya hanya tersusun 
dari fungsi-fungsi kombinasi logika sederhana berikut: AND, OR dan NOT. Tergantung
pada proses yang akan dikendalikan, kombinasi fungsi logika tersebut bersama-sama dengan timer dan counter atau fungsi lainnya (kalau ada) akan membentuk rangkaian logika kontrol yang diharapkan. Khusus dalam bab ini, kita hanya akan membahas fungsi-fungsi logika dasar serta representasi diagram ladder PLC-nya pada sistem kontrol kombinatorial saja. Sifat dari sistem kombinatorial ini adalah output sistem kontrol pada saat tertentu hanya tergantung input sistem kontrol saat itu juga, sehingga analisis dan perancangannya pun relatif lebih mudah. Sedangkan output sistem kontrol sekuensial pada satu saat selain tergantung pada input saat itu, juga tergantung pada input-input sebelumnya, sehingga analisis dan perancangannya pun relatif lebih sukar. Dengan alasan ini maka pembahasan dan perancangan sistem kontrol sekuensial akan kita tunda sampai bab selanjutnya. 
Kecuali disebutkan secara jelas, dalam bab ini representasi diagram ladder PLC untuk sebuah rangkaian gerbang kombinatorial tertentu akan selalu mengasumsikan peralatan atau sensor yang terhubung dengan modul input PLC tersebut memiliki tipe atau jenis NO. Hal ini penting untuk ditekankan disini, karena secara praktis peralatan atau sensor yang terhubung ini dapat memiliki salah satu tipe berikut: NO atau NC. 

 PERANCANGAN DIAGRAM LADDER DENGAN MENGGUNAKAN 
PENDEKATAN DIAGRAM ALIR
Diagram alir (Flowchart) pada dasarnya adalah suatu metoda untuk menggambarkan aliran 
proses suatu operasi. Berdasarkan sifatnya, diagram ini sangat cocok diimplementasikan
dengan menggunakan algoritma yang ditulis dengan menggunakan komputer baik menggunakan bahasa aras rendah (misal assembler) maupun bahasa aras tinggi (misalnya Pascal, C dan lain sebagainya). Gambar 6.1 dibawah ini memperlihatkan simbol-simbol yang umum digunakan dalam sebuah diagram alir. 


Dalam kaitannya dengan penggunaan simbol-simbol tersebut, tidak seperti pada perancangan
perangkat lunak untuk sistem-sistem basis data, pengolahan kata, dan aplikasi komputer lainnya, Diagram alir yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kontrol pada umumnya tidak selalu harus diakhiri oleh blok atau simbol Stop (endless), Karena berdasarkan sifatnya, sistem-sistem kontrol yang diimplementasikan dalam perangkat keras (dalam hal ini misal PLC) harus selalu dalam keadaan stand by :siap menunggu perintah, jika misalnya perintah telah selesai dilaksanakan maka sistem tersebut tidak otomatis berhenti, tetapi umumnya kembali lagi pada keadaan stand by atau keadaan menunggu lagi. Hal tersebut banyak kita jumpai pada perangkat-perangkat sistem kontrol seperti mesin ATM,mesin Antrian, Lift, Konveyor dan lain sebagainya. 

Walaupun diagram alir sangat cocok digunakan untuk menggambarkan sebuah aliran proses, 
pengimplementasian diagram alir ini kedalam bentuk diagram laddernya tidak dapat dilakukan secara langsung tanpa menggunakan pendekatan-pendekatan sistematis dan terstruktur. Hal ini dikarenakan sifat kedua diagram tersebut jelas-jelas berbeda (diagram alir prosesnya memiliki sifat serial, sedangkan diagram ladder memiliki sifat paralel) Dalam bab ini kita akan membahas pengimplementasian diagram alir ini ke dalam bentuk diagram laddernya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat terstruktur: (1) pendekatan blok-blok logika dan (2) pendekatan aliran bit. Seperti akan terlihat nanti. Pendekatan-pendekatran ini akan selalu menghasilkan jumlah anak tangga yang relatif besar.


Rabu, 29 Januari 2014

Jual Omron CS1W-AD081-V1

OMRON SYSMAC CS1W-AD081-V1 ANALOG INPUT Module CS1WAD081V1










Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya

Jual Omron CS1W-OD261





Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya

Jual PLC Omron CP1L-M20DR-D




Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya

Jual Omron CP1W-20EDT

CP1 EXPANSION UNIT, 12X 24 VDC INPUTS, 8X PNP OUTPUTS 0.3A








Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya

FX2N-64MR ES/UL

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya



FX2N-48MR-ES/UL

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi kami :

AUTOMATION JAYA
081212269831
021-91598769 
PIN BB: 76067C56
WhatsApp : 085726200599
YM : automationjaya
WEB: www.automation-jaya.com
BLOG : www.jualplcomron.blogspot.com
EMAIL: automation.jaya@gmail.com
Twitter : @AutomationJaya