Kontak Kami

KONTAK KAMI : Telpon : 02126071413 Hp/WhatsApp : 081212269831 Perwakilan Jakarta : Gedung LTC Glodok Lantai 1 Blok C30 No.31 Jl.Hayam Wuruk No.127 Jakarta , Indonesia

Kamis, 12 Mei 2016

Belajar Membuat Ladder Omron PLC

PLC omron adalah produk dari jepang, omron sudah terkenal di kalangan industri dengan PLC yang murah dan handal. Bagi pemula yang ingin mempelajari program PLC, sofware CX-Programmer bisa menjadi referensi yang tepat untuk memulainya.
Program CX-Programmer merupakan program yang tidak gratis, untuk membelinya kawan dapat merogoh kocek sekitar 3-9 juta, tapi jangan takut rata-rata setiap perguruan tinggi mempunyai sofware ini untuk di pelajari oleh kalangan pelajar dan mahasiswa

INSTALISASI PROGRAM CX-PROGRAMMER V8.1



Pilih Semua fasilitas lalu Klik NEXT

Klik Finish, Program CX Programmer telah terinstal.
dalam preview instalasi program ini diperingkat karena sobat pasti sudah terbiasa dalam instal menginstal program.

Running Program

Menjalankan program CX-Programmer
klik Icon CX Programmer.

Tampilan awal program
Klik new program 

Buat program dengan nama latihan atau apa saja, Lalu pilih device type CS1G-H dengan CPU 24, saya memilih type ini karena type PLC ini dapat kita simulasikan dan akan di bahas pada bab berikutnya, untuk type network pilih eternet dikarenakan kecepatan data yang cepat, bila sudah selesai klik ok untuk memulai program.

Title Bar : Menunjukan nama file yang akan di save i CX-Programmer
Menu : Untuk memilih menu item
Tolbar : Berisi tools untuk mengedit ladder, View dan menu standar lainnya.
Project Tree : Mengatur program dan data, dapat mencopy program atau dapat drag dan drop untuk di copy antara project yang berbeda atau yang sama
Ladder Windows : Layar untuk menulis dan mengedit prgram ladder
Status Bar : Menunjukan Status PLC Online/Ofllene, nama PLC dan lokasi active sel
Output windows : Menampilkan Error compilling , menapilkan pencarian contact dan menapilkan error ketika program sedang berjalan.
Informasion Windows : Menampilkan shortcut program, informasi ini dapat di hide atau unhide
symbol Bar : Menampilkan nama address atau nilai suatu contact atau coil dari penunjukan kursor... 

CX SIMULATOR

Program CX-Simulator merupakan program untuk simulasi CX-Programmer, instalasi program CX-Simulator sering mengalami kegagalan karena program sering bentrok dengan program CX Server yang merupakan program yang harus di instal dahulu sebelum CX-Simulator.
Untuk bisa menjalankan program CX-Simulator harus menginstal program CX-Server terlebih dahulu, program CX-Server terdapat pada program waktu instal program 

CX-Programmer

Klik pada setup.exe program CX-Simulator.
Klik Next untuk Instal program CX-Simulator
Masukan serial number yang benar. 
Klik Next 
Klik Finish, maka program CX-Simulator.

KONFIGURASI CX SIMULATOR DENGAN CX PROGRAMMER

Sebelum kita membuat program kita terlebih dahulu mengkonfigurasi sofware untuk dapat disimulasikan pada CX-Simulator, karena CX-simulator ini ada beberapa konfigurasi yang tidak boleh berbeda dengan konfigurasi CX Programmer. 
Langkah-langkah konfigurasi
1. Jalankan program CX-Simulator untuk menjalankan program yang akan di simulator
Klik Ok untuk membuat Create new PLC
Klik Next
Pilih type CPU CS1G-CPU42, Klik Next
klik Next dengan configurasi tertulis
Klik Next untuk virtuall communication
Klik Next
Klik Finish untuk mengakihiri configurasi
Setelah konfigurasi selesai klik connect untuk mendapatkan network address dan node address
2. Jalankan program CX-Programmer dan buka new project dengan dengan konfigurasi sebagai berikut, kita pilh type CPU CS1G karena CX Simulator hanya support CS1GH 

3. Setelah konfigurasi CX-simulator kemudian setting address network untuk dapat komunikasi antara simulator dengan PLC di CX-Programmer

Apabila telah settting PLC kita akan coba membuat sebuah program sederhana untuk mencoba menjalankan apakah simulator telah berkerja
Setelah sobat membaca postingan sebelumnya tentang bagaimana mengiinstal dan konfigurasi simulator kita akan mencoba membuat rangkaian sederhana mengunakan

Program Ladder

Program ladder merupakan program yang implementasi dari wiring kontrol konvensional, apabila anda terbiasa merancang kontrol konvensional, maka untuk memahami program ladder tidak akan mengalami kesulitan, malah bisa dikatakan program ladder lebih gampang karena kita tidak memikirkan jumlah kontak dan jumlah relai untuk mengkontrol.
Langkah-langkah pembuatan program
1. Jalankan program CX-Programmer dan CX-Simulator yang telah terkonfigurasi seperi postingan sebelumnya.
Tampilan dasar program.
Klik Connect untuk menccoba konfigurasi sesuai dengan simulator.
Layar berubah berwarna abu-abu bila konfigurasi sesuai.
Apabila tampil pesan berikut perlu di teliti apakah type PLC sudah sesuai dengan CX-Simuator dan program CX-Simulator sudah di jalankan atau network address CX-Programmer tidak sesuai dengan CX-Simulator
Pesan berikut terjadi apabila Network type tidak sesuai dengan CX-Programmer.
Pesan Berikut apabila type CPU PLC tidah sesuai dengan CPU CX-Simulator.
Setelah anda berhasil komunikasikan PLC dengan Simulator, kita akan mencoba membuat program sederhana.
Buat sebuah kontak NO (Normaly Open) dan beri nama Start dengan alamat input PLC yaitu 0.00
Buat kontak NC sebagai Stop dengan alamat input 0.01
Buat sebuah Output pada akhir ladder, beri alamat pada 10.00
Beri alamat 10.00 untuk membuat rangkaian interlocking.
Apabila rangkaian sudah terbuat kita akan mencoba simulasi program
Klik OK untuk mendownlod Program, Symbol danComment
Klik Yes
Klik Ok
Untuk mengetahui sesuai atau tidaknya program kita force input dengan nilai 1
Rangkaian Terkunci untuk mematikan force stop dengan nilai 1

Dengan Dasar rangkaian diatas anda dapat berimprovisasi membuat rangkaian yang lebih komplex dan mencoba intruksi-intruksi lainnya.
Sudah tau khan cara-cara bikin program terus simulasi, sekarang kita akan belajar intruksi dasar CX-Programmer dari Timer dan Counter disini saya ajarkan step-by step bagi pemula bagaimana caranya cara cepet mempelajari sofware PLC yang pada dasarnya semua sama aja, cuma bagaimana trik kita supaya cepet ngerti.
Perlu diperhatikan untuk menulis program tiap-tiap PLC mempunyai standard masing-masing untuk mengetahui lihat di HELP, seperti cara berikut 
Ketika mo mencari intruksi timer saya mengalami kesulitan standarnya penulisan, untuk itu klik detail
Dari Instruction Help kita tau bagaimana cara penulisan yang benar, pada layar Edit Instruction terdapat 2 operand untuk timer number dan nilai waktu timer, untuk timer no masukan angka 1 dan nilai timer #100
Apabila output 10.00 berkerja set value dari timer mnghitung mundur, kontak T000 berkerja apabila nilai timer mencapai angka 0.
Berikutnya buat intruksi counter dengan nilai hitungan 10 
Input 0.02 untuk menghitung mundur nilai dari set value, input 0.03 untuk mereset set value counter C000 adalah output counter apabila bernilai 0 maka 10.02 ON
Setelah selsai membuat program maka download program dan simulasikan.
Untuk merubah alamat secara cepat kita dapat merubah address selagi kita online, seperti dibawah ini.
Sumber : https://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/12/belajar-membuat-ladder-omron.html?showComment=1463025003952#c1896807264387404649

Kamis, 28 April 2016

Kabel PLC Omron CIF02

Dalam bidang kelistrikan, kabel CIF 02 adalah peralatan standar yang digunakan sebagai komunikasi serial biner tunggal berupa data dan kontrol sinyal yang menghubungkan antara DTE (Data Terminal Equipment) dan DCE (Data Circuit-terminating Equipment). Hal ini umumnya digunakan dalam komputer komunikasi serial. Pada Kabel CIF 02, program yang telah dibuat dapat diunduh ke PLC, begitu juga sebaliknya data 


program yang tersimpan pada PLC dapat diunggah ke PC. Kedua transmisi sinkron dan asinkron yang didukung oleh sebuah peralatan standar. Selain sirkuit data, peralatan standarlah yang mendefinisikan beberapa sirkuit kontrol yang digunakan untuk mengelola hubungan antara DTE dan DCE. Setiap data atau rangkaian kontrol hanya beroperasi disatu arah, yaitu sinyal dari DTE ke DCE yang melekat atau sebaliknya. Pengiriman data dan penerimaan data merupakan rangkaian terpisah, antarmuka dapat beroperasi dalam model full duplex, didukung data yang mengalir bersamaan dalam dua arah. Standar ini tidak mendefinisikan framing karakter dalam data stream, atau pengkodean karakter. Kabel CIF 02 mempunyai ujung port USB



Kabel USB-CIF02 Ini dapat di pakai untuk PLC OMRON CPM1A / CPM2A / CQM1 / C200Ha 


Mengenal PLC OMRON CPM1A

Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPU-nya PLC bisa berupa mikrokontroler maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan periferal yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relay. Perangkat lunak programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti pascal, Basic, C dan lain-lain, programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder diagram.


CPM1A dan CPM2A merupakan PLC produk Omron, perbedaan mendasar antara CPM1A dan CPM2A adalah fungsi dan jumlah terminal masukan dan keluarannya, CPM1A 10 memiliki 6 masukan (I0 – I5) dan 4 keluaran (O0 – O3) total jalur keluaran/masukan, sedangkan CPM2A memiliki 20 jumlah keluaran dan masukan yang jauh lebih banyak, yaitu 12 masukan dan 8 keluaran (total 20 jalur keluaran/masukan). Pada gambar II.1 dan II.2 ditunjukkan gambar Omron CPM1A 10 keluaran/masukan (10 I/O), sedangkan pada gambar II.3 ditunjukkan gambar Omron CPM2A 20 keluaran/masukan.


Sebagai mana terlihat pada gambar II.1 (CPM1A-10) maupun II.3 (CPM2A-20), selain adanya indikator keluaran dan masukan, terlihat juga adanya 4 macam lampu indikator, yaitu PWR, RUN, ERR/ALM dan COMM. Arti masing-masing lampu indikator tersebut ditunjukkan pada tabel II.1.
Indikator
Status
Keterangan
PWR
ON
Catu daya disalurkan ke PLC
(Hijau)
OFF
Catu daya tidak disalurkan ke PLC
RUN
ON
PLC dalam kondisi mode kerja RUN atau monitor
(Hijau)
OFF
PLC dalam kondisi mode PROGRAM atau munculnya
kesalahan yang fatal
COMM
Kedip
Data sedang dikirim melalui port periferal atau RS-232C
(kuning)
OFF
Tidak ada proses pengiriman data melalui port periferal
maupun RS-232C
ERR/ALM
ON
Muncul suatu kesalahan fatal (operasi PLC berhenti)
(merah)
Kedip
Muncul suatu kesalahan tak-fatal (operasi PLC berlanjut)
OFF
Operasi berjalan dengan normal

Gambar . Omron CPM1A



Selain 4 lampu indikator, juga bisa ditemukan adanya fasilitas untuk melakukan hubungan komunikasi dengan komputer, melalui RS-232C atau yang lebih dikenal dengan port serial 


CPM1A Terdiri dari :
CPM1A-20CDR-A-V1 20 I/O Output Relay AC
CPM1A-30CDR-A-V1 30 I/O Output Relay AC
CPM1A-40CDR-A-V1 40 I/O Output Relay AC

Rabu, 27 April 2016

Bagian-bagian pada PLC



Pada kenyataannya PLC merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :


Adapun Penjelasan dari komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai Berikut :

1. Central Processing Unit (CPU) 
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC.
CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Console, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem

2. Memori 
Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi flash memory.

Dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang. Selain itu pada flash memory juga terdapat EPROM yang dapat dihapus berulang-ulang.

Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.

PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.

3. Catu Daya PLC 
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.

Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

4. Rangkaian Input PLC 
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada kemampuan PLC dalam membaca sinyal dari berbagai piranti input, contoh sensor. Untuk mendeteksi suatu proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap kondisi. Sinyal input dapat berupa logika 0 dan 1 (ON dan OFF) ataupun analog.

Pada Jalur Input terdapat rangkaian antarmuka yang terhubung dengan CPU. Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama. Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU


Rangkaian ini digunakan untuk menjaga agar sinyal-sinyal yang tidak diinginkan tidak langsung masuk ke dalam CPU. Selain itu juga rangkaian ini berfungsi sebagai tegangan dari sinyal-sinyal input yang memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan CPU agar menjadi sama.

Contoh Jika CPU menerima input dari sensor yang memiliki tegangan kerja sebesar 24VDC maka tegangan tersebut harus dikonversi terlebih dahulu menjadi 5VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU.

Rangkaian ini disebut dengan rangkaian Opto-Isolator yang artinya tidak ada hubungan kabel dengan dunia luar. Cara kerjanya yaitu ketika bagian input memperoleh sinyal, maka akan mengakibatkan LED menjadi ON sehingga photo-transistor menerima cahaya dan akan menghantarkan arus ON sehingga tegangannya drop di bawah 1 Volt. Hal ini akan menyebabkan CPU membaca logika 0. Begitu juga sebaliknya.

5. Rangkaian output PLC 
Suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak memiliki jalur output. Output sistem ini dapat berupa analog maupun digital. output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan output digital digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan jalur, misalnya piranti output yang sering dipakai dalam PLC adalah motor, relai, selenoid, lampu, dan speaker.

Seperti pada rangkaian input PLC, pada bagian output PLC juga dibutuhkan suatu antarmuka yang digunakan untuk melindungi CPU dari peralatan eksternal. Antarmuka output PLC sama dengan antarmuka input PLC.

6. Penambahan I/O PLC 
Setiap PLC pasti memiliki jumlah I/O yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan tipe PLC. Namun dalam Aplikasi seringkali I/O yang ada pada PLC tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah I/O yang tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan dengan expansin Unit.

Perbandingan PLC dengan MicroControler



PLC dan mikrokontroler keduanya adalah kontroler berbasis mikroprosesor. Keduanya memiliki arsitektur yang sama dengan arsitektur komputer, Perbedaanya terletak dalam cara pemrograman, dimana PLC menggunakan ladder dalam memprogramnya, sedangkan mikrokontroler memiliki lebih banyak cara pemrograman mulai dari Assembly, Basic, C.

Dari segi harga mikrokontroler memiliki harga yang jauh relatif murah sedangkan PLC harganya sangat tinggi. Dari segi penggunaan Mikrokontroler biasa digunakan dalam instrumen-instrumen elektronik yang memiliki sistem tidak terlalu besar, sedangkan PLC biasa digunakan di lingkungan industri karena kehandalannya dan kemudahan pengkabelannya. Namun ini tidak serta merta membuat mikrokontroler tidak bisa digunakan di industri, nyatanya jika anda memiliki pengetahuan yang cukup mahir dibidang elektronika dan programming embedded, anda akan bisa membuat sistem pengendali dan mereduksi penggunaan PLC dengan mikrokontroler. Hasilnya, tentu anda akan mendapatkan biaya yang relatif ekonomis. Pada jalan tengah, anda bisa mencampurkan kendali PLC dengan mikrokontroler pada suatu sistem di industri untuk mendapatkan hasil yang baik dan lebih ekonomis.

Jenis PLC

Ada banyak merek PLC, sebagaimana mikrokontroler yang memiliki banyak merek mulai dari ATMEL, PIC, dan lain lain. PLC yang paling sering digunakan adalah merek Omron, Mitsubishi, Panasonic, Siemens, Schneider. Semuanya menggunakan ladder dalam pemrogramannya, namun ada beberapa konvensi berbeda yang perlu diperhatikan untuk masing – masing merek PLC.

Belajar PLC.

Belajar PLC lebih mudah ketimbang anda mempelajari mikrokontroler karena PLC menggunakan diagram ladder dalam pemrogramannya namun yang menjadi masalah adalah harga PLC yang mahal. Banyak lembaga kursus yang menawarkan pelatihan PLC, namun harganya sangat mahal, sehingga tidak semua beruntung untuk mencoba melakukan pemrograman dengan PLC langsung. Namun jangan khawatir, karena kini telah ada program-programsimulator PLC yang bisa anda gunakan untuk belajar melakukan pemrograman PLC.