Kontak Kami

KONTAK KAMI : Telpon : 02126071413 Hp/WhatsApp : 081212269831 Perwakilan Jakarta : Gedung LTC Glodok Lantai 1 Blok C30 No.31 Jl.Hayam Wuruk No.127 Jakarta , Indonesia

Rabu, 10 Desember 2014

Aplikasi PLC Untuk Industi Kemasan / Packaging Mechine

Packaging Industry
– Interconnected Applications


Aplikasi PLC Untuk Indsutri Mesin Percetakan dan Label

Printing Industry
– Label Printing Application


Aplikasi PLC untuk Industri Plastik - Injection Molding Mechine

Plastics Industry
- Injection Molding Application


Aplikasi PLC untuk Ekspedisi Perkapalan

Shipping Industry
– Dehumidification Application


Aplication PLC for Material Handling Industry – Package Distribution Application

Material Handling Industry
– Package Distribution Application


Aplikasi PLC untuk Textile Industri

Textile Industry
– Cold Drawing Nylon Application

Aplikasi PLC pada Industri Listrik Alternatif Cahaya Sinar Matahari

Photovoltaic Industry
– Sun Tracking Application

Aplikasi PLC pada Industri Pengolahan Air

Water Industry
– Trickle Filter Application


Aplikasi PLC Pada Conveyor Industri Makanan

Food Industry
– Heating Conveyor Application


Aplikasi PLC untuk Mesin Potong Kayu

Wood Cutting Industry
 – Plank Cutting Application


MELSEC Seri Q Mitsubishi

MELSEC Seri Q: kehadirannya yang kuat mengarahkan Seri Q menuju puncak, di mana belum pernah ada PLC yang seperti itu sebelumnya.
Dengan proses perintah dasar berkecepatan setingkat nano, MELSEC Seri Q generasi berikutnya secara dramatis meningkatkan kinerja sistem dan mesin.
Mengingat peralatan dan fasilitas manufaktur terus berkembang setiap hari, seri ini memungkinkan dilakukannya pemrosesan data dan pengendalian mesin dengan kecepatan tinggi, akurasi tinggi dan volume data yang besar.
1. CPU 
Memenuhi berbagai kebutuhan kendali pabrik
MELSEC Seri Q meningkatkan sistem otomatisasi di pabrik Anda.
Menyajikan CPU untuk PLC, pemrosesan, perangkapan, Bahasa-C, gerak dan PC, untuk mendukung berbagai situasi kendali Anda.



2. CPU Proses
CPU ini memungkinkan pengendalian instrumen secara detail, dan kompatibel dengan kendali simpal yang sederhana maupun yang kompleks.



3. CPU Redunan
CPU ini meningkatkan keandalan sistem dengan menggandakan sistem dasar yang terdiri atas modul CPU, modul suplai daya, unit dasar utama dan modul jaringan



4. CPU Pengontrol
CPU ini memungkinkan penggunaan aset bahasa-C untuk papan mikrokomputer konvensional dan PC, dsb, dan merealisasikan suplai perangkat keras yang stabil dalam jangka panjang dan sistem dengan properti real-time canggih menggunakan.


5. CPU Gerak
Pengontrol gerak ini merealisasikan pengendalian berkecepatan tinggi hingga 32 sumbu menggunakan satu CPU dengan ukuran yang sama seperti seri CPU PLC Seri Q. Selain itu, sampai tiga modul CPU dan 96 sumbu dapat dikendalikan menggunakan sistem CPU ganda.


6. CPU Opsi
Tambahan opsional tersedia untuk modul CPU, seperti baterai dan kartu memori.

Sabtu, 06 Desember 2014

Pengaturan Operasi Motor Pompa Air Bersih pada Gedung Bertingkat Berbasis PLC

Dalam merancang bangunan bertingkat tinggi,bukan hanya keindahan tampak bangunan saja yang diperhatikan,bangunan jugaharus memenuhi persyaratan teknis lainnya, seperti tata bangunan & lingkungan dan keandalan bangunan gedung (PermenPU,2006). 

Salah satu spek yang harus dipenuhi berkaitan dengan persyaratan keandalan bangunan gedung adalah peryaratan sanitasi dimana kualitas air bersih, sistem distribusi, dan penampungan air harus sesuai pedoman dan persyaratan teknis yang berlaku.

Untuk memasok kebutuhan air bersih pada bangunan tinggi, biasanya digunakan pompa agar air dapat disalurkan ke lempat yang letaknya jauh dari permukaan dan jika bangunan sangat tinggi,maka jaringan pemipaan dibagi atas beberapa zona.

Pada umumnya terdapat dua sistem pasokan air bersih yaitu pasokan ke atas(upfeed) dan pasokan
kebawah (down f6ed).Padasistem pasokan keatas air bersih dialirkan dengan tekanan pompa,sedangkan pada pasokan kebawah pompa digunakan untuk mengisi tangki penampungan air
di atas atap. Jika air dalam tangki sudah penuh,selanjutnya air dialirkan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi.Pompa yang biasa digunakan unluk bangunan tinggi adalah pompa sentrifugal (Juwana,2005).


Operasipompa
yang
akan
digunakan
untuk
distribusi
air
bersih
inijuga
penting
untuk
dip€rhatikan,
supayapompabisi
beroperasisecara handal,
efisien danefektif.
diantaranya
bisa
menghilangkan
ketidakefisienan
dalam
konsumsi
energi
listrikpada
motorpompa
akibat
pengaturankerjapompa
yang
kurangbaik.

Kamis, 23 Oktober 2014

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER dan TEKNIK PERANCANGAN SISTEM KONTROL

Hampir tidak dapat disangkal lagi bahwa PLC dewasa ini telah memegang peranan penting
dalam sistem kontrol yang umum terjadi di Industri. Aplikasi PLC ini dapat kita jumpai pada
berbagai industri modern, mulai dari sistem pembangkitan tenaga, Pengecetan mobil, pengeboran, sampai industri pengepakan makanan. 


PENGENALAN PLC DAN DIAGRAM LADDER

Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus
dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain sebagainya. Gambar 1.1 berikut memperlihatkan konsep pengontrolan yang dilakukan oleh sebuah PLC. 








Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tapi pada kenyataannya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja.Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan-perhitungan aritmatika yang relative kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain sebagainya ( Sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual, istilah PLC sering hanya ditulis sebagai PC - Programmable Controller saja)

Dalam bab ini kita akan membahas PLC secara umum dimulai dari sejarah dan perkembangan PLC, prinsip kerja, perbandingan PLC dengan jenis kontroler lainnya dan terakhir yang paling penting adalah materi diagram ladder. Pembahasan mengenai diagram ladder ini akan meliputi diagram ladder elektromekanis serta diagram ladder formmat PLC-nya. Untuk mempercepat pemahaman, beberapa teori yang berkaitan dengan komponen komponen penyusun diagram ini secara khusus akan diberikan dalam contoh-contoh soal yang cukup beragam. Perlu ditekankan disini, contoh soal yang diberikan pada dasarnya tidak ditujukan secara langsung untuk tujuan perancangan, tetapi semata-mata sebagai latihan menganalisis prinsip kerja sistem kontrol dalam bentuk diagram ladder 

PERANGKAT KERAS PLC SERTA PENDUKUNGNYA 
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bab sebelumnya, Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama berikut: Prosesor, Power supply, Memori dan Modul Input/Output. Secara fungsional interaksi antara ke-empat komponen penyusun PLC ini dapat diilustrasikan pada gambar 2.1 berikut:


Dalam hal ini prosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder yang tersimpan pada memori PLC tersebut. Dalam bab ini selain akan dibahas ke-empat komponen diatas secara praktis, kita juga akan meninjau secara sekilas Miniprogramer dan PC sebagai komponen pemrograman PLC. Khusus materi yang berkaitan dengan memori, dalam bab ini kita akan membahasnya secara lebih detail, hal ini dikarenakan pengetahuan memori dan pemetaannya merupakan salah satu dasar yang paling penting dalam memprogram PLC secara benar dan efisien. Walaupun secara umum pemetaan memori PLC relative sama, tapi secara teknis ada beberapa perbedaan (terutama istilah) untuk setiap PLC dari vendor yang berbeda. Pada bagian akhir bab ini kita akan melihat dan membandingkan pemetaan praktis dua buah PLC jenis mikro dengan vendor yang berbeda (Sebagai studi kasus, disini dipilih PLC produk perusahaan OMRON dan PLC produk LG).


KONEKSI PERALATAN DENGAN MODUL INPUT/OUTPUT DISKRET 
PADA PLC

Sistem input/output diskret pada dasarnya merupakan antarmuka yang mengkoneksikan 
central processing unit (CPU) dengan peralatan input/output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini, PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level,arus, tegangan) yang terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan program yang tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang terhubung dengan modul output seperti diperlihatkan kembali pada gambar 3.1 dibawah ini


Secara fisik rangkaian input/output dengan unit CPU tersebut terpisah secara kelistrikan, hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input/output tidak menyebabkan hubung singkat pada unit CPU. Isolasi rangkaian modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian optocoupler. 
Dalam bab ini kita akan membahas jenis-jenis modul input/output diskret yang umum dijumpai pada sebuah PLC, serta bagaimana mengkoneksikan peralatan dengan modul tersebut. Pada bagian terakhir, kita juga akan membahas sensor jenis Transistor (dikenal juga dengan istilah sourching/sinking sensor) dan cara mengkoneksikannya dengan PLC. Pemahaman materi yang dijelaskan pada bab ini sangat penting, mengingat setiap modul input/output ini memiliki keterbatasan dan kelebihan masing-masing, sehingga jika kita akan membeli sebuah PLC, Unit yang kita pilih benar-benar tepat untuk aplikasi yang kita rancang.


KOMPONEN LATCH, TIMER, COUNTER, DAN FUNGSI-FUNGSI 
PENTING PADA PLC 
Seiring dengan bertambahnya kompleksitas proses yang akan dikontrol, maka kebutuhan
akan program yang sifatnya canggih tentunya juga semakin meningkat. Dewasa ini banyak 
proses-proses di industri yang secara praktis membutuhkan program yang mampu mendukung fungsi-fungsi tambahan diluar fungsi relay 



KONSEP LOGIKA 
DAN PERANCANGAN PROGRAM PLC DASAR 

Operasi kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri pada dasarnya hanya tersusun 
dari fungsi-fungsi kombinasi logika sederhana berikut: AND, OR dan NOT. Tergantung
pada proses yang akan dikendalikan, kombinasi fungsi logika tersebut bersama-sama dengan timer dan counter atau fungsi lainnya (kalau ada) akan membentuk rangkaian logika kontrol yang diharapkan. Khusus dalam bab ini, kita hanya akan membahas fungsi-fungsi logika dasar serta representasi diagram ladder PLC-nya pada sistem kontrol kombinatorial saja. Sifat dari sistem kombinatorial ini adalah output sistem kontrol pada saat tertentu hanya tergantung input sistem kontrol saat itu juga, sehingga analisis dan perancangannya pun relatif lebih mudah. Sedangkan output sistem kontrol sekuensial pada satu saat selain tergantung pada input saat itu, juga tergantung pada input-input sebelumnya, sehingga analisis dan perancangannya pun relatif lebih sukar. Dengan alasan ini maka pembahasan dan perancangan sistem kontrol sekuensial akan kita tunda sampai bab selanjutnya. 
Kecuali disebutkan secara jelas, dalam bab ini representasi diagram ladder PLC untuk sebuah rangkaian gerbang kombinatorial tertentu akan selalu mengasumsikan peralatan atau sensor yang terhubung dengan modul input PLC tersebut memiliki tipe atau jenis NO. Hal ini penting untuk ditekankan disini, karena secara praktis peralatan atau sensor yang terhubung ini dapat memiliki salah satu tipe berikut: NO atau NC. 

 PERANCANGAN DIAGRAM LADDER DENGAN MENGGUNAKAN 
PENDEKATAN DIAGRAM ALIR
Diagram alir (Flowchart) pada dasarnya adalah suatu metoda untuk menggambarkan aliran 
proses suatu operasi. Berdasarkan sifatnya, diagram ini sangat cocok diimplementasikan
dengan menggunakan algoritma yang ditulis dengan menggunakan komputer baik menggunakan bahasa aras rendah (misal assembler) maupun bahasa aras tinggi (misalnya Pascal, C dan lain sebagainya). Gambar 6.1 dibawah ini memperlihatkan simbol-simbol yang umum digunakan dalam sebuah diagram alir. 


Dalam kaitannya dengan penggunaan simbol-simbol tersebut, tidak seperti pada perancangan
perangkat lunak untuk sistem-sistem basis data, pengolahan kata, dan aplikasi komputer lainnya, Diagram alir yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kontrol pada umumnya tidak selalu harus diakhiri oleh blok atau simbol Stop (endless), Karena berdasarkan sifatnya, sistem-sistem kontrol yang diimplementasikan dalam perangkat keras (dalam hal ini misal PLC) harus selalu dalam keadaan stand by :siap menunggu perintah, jika misalnya perintah telah selesai dilaksanakan maka sistem tersebut tidak otomatis berhenti, tetapi umumnya kembali lagi pada keadaan stand by atau keadaan menunggu lagi. Hal tersebut banyak kita jumpai pada perangkat-perangkat sistem kontrol seperti mesin ATM,mesin Antrian, Lift, Konveyor dan lain sebagainya. 

Walaupun diagram alir sangat cocok digunakan untuk menggambarkan sebuah aliran proses, 
pengimplementasian diagram alir ini kedalam bentuk diagram laddernya tidak dapat dilakukan secara langsung tanpa menggunakan pendekatan-pendekatan sistematis dan terstruktur. Hal ini dikarenakan sifat kedua diagram tersebut jelas-jelas berbeda (diagram alir prosesnya memiliki sifat serial, sedangkan diagram ladder memiliki sifat paralel) Dalam bab ini kita akan membahas pengimplementasian diagram alir ini ke dalam bentuk diagram laddernya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat terstruktur: (1) pendekatan blok-blok logika dan (2) pendekatan aliran bit. Seperti akan terlihat nanti. Pendekatan-pendekatran ini akan selalu menghasilkan jumlah anak tangga yang relatif besar.


Senin, 29 September 2014

CJ1W-TC / CJ Series Temperature Control Unit



Fiture:

Built-in PID control with 2 or 4 control loops or ON/OFF control
Direct input of 7 types of thermocouple or resistance thermometer
500 ms sampling cycle
RUN/STOP control from CPU Unit
Unrestricted CPU Unit cycle time
Heater burnout detection
Auto-tuning (AT) function

Model:

CJ1W-TC001
4 loops
Thermocouple input (R, S, K, J, T,B, L)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC002
4 loops
Thermocouple input (R, S, K, J, T,B, L)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC003
2 loops, heater burnout detection function
Thermocouple input (R, S, K, J, T,B, L)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC004
2 loops, heater burnout detection function
Thermocouple input (R, S, K, J, T,B, L)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2


CJ1W-TC101
4 loops
Platinum resistance thermometer input (JPt100, Pt100)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC102
4 loops
Platinum resistance thermometer input (JPt100, Pt100)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC103
2 loops, heater burnout detection function
Platinum resistance thermometer input (JPt100, Pt100)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2

CJ1W-TC104
2 loops, heater burnout detection function
Platinum resistance thermometer input (JPt100, Pt100)
Open collector NPN outputs (pulses)
No. of unit numbers allocated :2


Selasa, 16 September 2014

CPU-Q Mode Mitsubishi

Jual CPU Q Mitsubishi

Q00JCPU : CPU,PROGRAM: 8K STEPS
Q00CPU : CPU,PROGRAM: 8K STEPS
Q01CPU : CPU,PROGRAM: 14K STEPS
Q02CPU : CPU,PROGRAM: 28K STEPS
Q02HCPU : CPU,PROGRAM: 28K STEPS, HIGH SPEED
Q06HCPU : CPU,PROGRAM: 60K STEPS, HIGH SPEED
Q12HCPU : CPU,PROGRAM: 124K STEPS, HIGH SPEED
Q25HCPU : CPU,PROGRAM: 252K STEPS, HIGH SPEED


Q2ACPU
Q2ACPU-S1
Q3ACPU
Q4ACPU
Q4ARCPU
Q00JCPU
Q00CPU
Q01CPU
Q02CPU
Q02HCPU
Q06HCPU
Q12HCPU
Q25HCPU
Q12PHCPU
Q25PHCPU
Q12PRHCPU
Q25PRHCPU
Q02CPU-A
Q02HCPU-A
Q06HCPU-A
Q33B
Q35B
Q38B
Q312B
Q63B
Q65B
Q68B
Q612B
Q52B
Q55B
Q3RB
Q68RB
Q32SB
Q35SBQA1S65B
QA1S68B
QA65B
QA1S33B
QA1S35B
QA1S38B
QA1S65B
QA1S68B
Q61P-A1
Q61P-A2
Q62P
Q63P
Q64P
Q64RP
Q61SP
QC05B
QC06B
QC12B
QC30B
QC50B
QC100B

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Senin, 15 September 2014

Extension Cable Mitsubishi

QC05B : 0,45M
QC06B : 0,6M
QC12B : 1.2M
QC30B : 3M
QC50B : 5M
QC100B : 10M


Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Power Supply Mitsubishi Q Series

Q61P-A1 : 100-120VAC Inputs/5VDC 6A Output, CE/UL/cUL

Q61P-A2 : 200-240VAC Inputs/5VDC 6A Output, CE/UL/cUL

Q62P : 100-240VAC Inputs/5VDC 3A, 24VDC/0.6A Output

Q63P : 24VDC Inputs/5VDC 6A Output

Q64P : 100-120/200-240VAC Inputs/5VDC 8.5A Output


Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Base Unit, Extension Units Mitsubishi Q Series

Q33B : Power Supply + CPU + 3 Slots For Q series I/O, CE/UL/cUL

Q35B : Power Supply + CPU + 5 Slots For Q series I/O, CE/UL/cUL

Q38B : Power Supply + CPU + 8 Slots For Q series I/O, CE/UL/cUL

Q312B : Power Supply + CPU + 12 Slots For Q series I/O, CE/UL/cUL

Q63B : Power Supply + CPU + 3 I/O Slots For Q series Module, CE/UL/cUL

Q65B : Power Supply + CPU + 5 I/O Slots For Q series Module, CE/UL/cUL

Q68B : Power Supply + CPU + 5 I/O Slots For Q series Module, CE/UL/cUL

Q612B : Power Supply + CPU + 12 I/O Slots For Q series Module, CE/UL/cUL

Q52B : 2 I/O Slots For Q series Module (No Need Power Supply)

Q55B : 5 I/O Slots, For Q Series Module ( No Need Power Supply)


Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Contoh Kerja PLC Mitsubishi


Aplikasi PLC Mitsubishi Q Series

Aplikasi Q Seri Mitsubishi ini ada diberbagai bidang.  Aplikasi Terminal pabrik besar, seperti pabrik tekstil, pabrik cat, mesin-bangunan, industri petrokimia, metalurgi, baja, mobil dan produksi suku cadang, industri ringan dan bidang lainnya.


Jumat, 12 September 2014

PLC Q Series Mitsubishi dan Q Series Mitsubishi Ready Stock

A1SHCPU
A2SHCPU-S1
A1SY10
A1SY41
A1S38B
A1S61PN
A1SD75M3
A1N-CPU
AJ65SBTB1-32DT
AJ65SBTB1-32D
AJ65SBTB1-32D1
 AJ65SBTB1-32T
 Q00CPU
Q00UCPU
Q01CPU
Q01UCPU
Q33B
Q35B
Q38B
Q61P
Q64AD
Q64DAN
Q68ADI
Q6BAT
QJ61BT11N
QX40
QX41
QX42
QY10
QY41P
QY42P

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Kamis, 11 September 2014

QCPU (Q mode) Mitsubishi

Q00J
Q00
Q01
Q02(H)
Q02PH
Q02U
Q03UD
Q03UDE
Q04UDH
Q04UDEH
Q06H
Q06PH
Q06UDH
Q06UDEH
Q12H
Q12PH
Q12PRH
Q13UDH
Q13UDEH
Q25H
Q25PH
Q25PRH
Q26UDH
Q26UDEHCPU

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Redundant CPU Mitsubishi

Q12PRHCPU
Q25PRHCPU

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya

Process CPU Mitsubishi

Q02PHCPU
Q06PHCPU
Q12PHCPU
Q25PHCPU

Untuk Informasi harga dan stock, hubungi : 
AUTOMATION JAYA
PIN BB: 76067C56
YM : automationjaya
HP: 081212269831
TLP: 021-91598769
WEB: www.automation-jaya.com
EMAIL: automation.jaya@ gmail.com
Twitter : @ AutomationJaya